Senin, 06 Februari 2012

“Mangrove” Kehidupan

(Mazmur 119:105)
Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.

Tanaman mangrove sering ditanam di pantai. Tahukah Anda, apa tujuannya? Mangrove ditanam di wilayah pantai untuk melindungi wilayah tersebut dari abrasi (pengikisan oleh air laut). Fungsi lain adalah sebagai penyaring air. Bagian akar tanaman ini (khususnya bakau) yang tumbuh di atas pasir/lumpur mampu menyaring kotoran (sampah, lumpur, bahan kimia) dari air sungai. Maka, air yang mengalir ke laut menjadi bersih. Ikan, udang, kepiting, kerang, dan terumbu karang yang hidup di pantai pun jadi lebih terjamin hidupnya.

Jika laut saja membutuhkan “mangrove” untuk menjamin kehidupan habitat lautnya, bagaimana dengan hidup kita? Sudahkah kita memiliki “Mangrove (Penyaring)” agar hidup kita bersih. Raja Daud mengatakan bahwa Firman Tuhanlah sebagai mangrove setiap orang percaya. Karena Kebenaran itu yang menuntun jalan kita selama ada di dunia ini. Persoalannya, sedikit orang yang menjadikan “Firman” sebagai penyaring dalam setiap tingkah lakunya. Sehingga tidak heran ada banyak orang yang salah langkah bahkan hidup tidak sesuai dengan sikap hidup orang percaya.

Bagaimana caranya agar penyaring itu berfungsi dengan baik? Jadikanlah Firman itu sebagai pedoman hidup, siapkan waktu setiap hari untuk membaca, merenungkan dan melakukannya dalam hidup sehari-hari. Niscaya, hidup kita akan membawa dampak bagi lingkungan sekitar kita. Jika orang lain bisa mengatakan “Qatam Alquran” maka mulai sekarang kita berlomba untuk “Qatam Alkitab” dan berjuang untuk melakukan segala yang dititahkannya. (PH)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar